Review Film Romeo + Rinjani

Film dengan genre komedi romantis ini hadir di bioskop tanah air dari tanggal 23 April 2015. Durasinya sekitar 80 menit dengan mengangkat isu seputar mitos pernikahan plus kemasan yang menarik yang mengangkat keindahan Rinjani.

Film garapan Fajar Bustomi ini lumayan mendapat sambutan hangat penonton kota Semarang. Setidaknya terlihat dari jumlah penonton pada jam kedua di teater 2. Tempat film ini diputar.

Kemasan yang menarik

Bagi penonton yang tidak asing dengan gunung Rinjani tentu tahu bagaimana indahnya tempat ini. Saya sendiri belum pernah kesana. Dan lewat film ini, keindahan itu berhasil di capture dengan baik.

Sebenarnya lewat judul film ini sendiri, saya dan penonton pasti memahami seperti apa film ini nantinya. Rasa penasaran itu akhirnya terlewati setelah menyaksikan film yang diperankan Deva Mahenra yang berperan sebagai Romeo.

Selain menawarkan keindahan Rinjani, hadirnya sosok Alexa Key dan Kimberly Ryde adalah dua pemain wanita yang sangat menarik yang membuat mata saya tidak berkedip. Khususnya Alexa Key yang benar-benar pamer keseksian untuk film ini. Lainnya, seperti sinematography dan suara sudah aman.

Cerita yang kurang kuat

Melihat kemasan yang menarik, saya malah berpendapat bahwa ceritanya film ini kurang kuat. Beberapa cerita dimainkan seolah menggantung untuk menemukan sendiri bagaimana kisah selanjutnya.

Diawal film, dikisahkan seorang Romeo (Deva Mahenra) memiliki sifat pria playboy. Menarik sekali sebelum kejadian dimana sang pacar datang dan mengatakan hamil untuk segera dinikahi. Masalah benar-benar hadir disini.

Isu yang mengangkat tentang hubungan pernikahan yang kurang berarti memang menjadi garis besar cerita film ini. Latar belakang Romeo dengan kisah masa kecilnya yang trauma terhadap kedua orang tuanya menjadikan Romeo merasa menikah itu tidak perlu.

Pesan yang disampaikan

Film yang mengangkat suasana dan pemandangan indah gunung Rinjani ini sangat asyik ditonton. Menyenangkan dan memberi kebanggaan tersendiri akan negeri tercinta, Indonesiaku.

Pesan yang disampaikan lewat kemasan menarik ini adalah cinta itu sulit dimengerti. Saat berupaya berkomitmen kita selalu dibenturkan dengan keyakinan dan trauma masa lalu.

Awalnya berpacaran semua baik-baik saja dan setelah menikah, banyak seseorang berubah. Sekarang, pilihannya ada pada kita. Apakah tetap mempertahankan pernikahan dengan kondisi yang salah atau pergi untuk mendapatkan sesuatu yang diyakini itu benar.

...

Saya berharap film ini dapat bertahan lebih seminggu di bioskop Semarang. Bukan soal ceritanya yang sangat sensitif dan karakter didalamnya, tapi indahnya Rinjani yang membuat saya menyukainya.

Bagaimana, akhir pekan mau nonton film ini? Untuk rate film ini, saya memberi nilai 7,5 dari penilaian 6-10.

Gambar : Google
by @asmarie_

...

Informasi Pemasangan Iklan

Hubungi @dotpromosi
Email : dotsemarang [@] gmail.com

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?