Mengenal Istilah 'Groundswell' (Tren Sosial)



Groundswell adalah judul buku yang ditulis Charlene Li dan Josh Bernoff dari Forrester Research. Lewat istilah ini, mereka mengenalkan sebuah tren sosial yang pernah diulas dalam bukunya tahun 2008. Sekarang, Groundswell seolah menjadi kenyataan. 

Mengambil hasil tulisan dari majalah Marketing edisi Mei 2015, Groundswell adalah hasil perpaduan 3 hal, yaitu manusia, teknologi, dan ekonomi.

Dengan istilah tersebut, tulisan yang dibuat tentunya, orang-orang menggunakan teknologi untuk mendapatkan hal yang mereka butuhkan dari orang lain, bukan menggunakan institusi tradisional seperti perusahaan.

Ketiga hal tersebut dijabarkan sebagai berikut

1. Manusia

Manusia selalu bergantung satu dengan yang lain. Manusia saling memberikan dukungan dan kekuatan. Dalam sejarah, manusia juga selalu memberontak terhadap institusi-institusi yang berkuasa dalam berbagai bentuk, antara lain serikat pekerja dan revolusi politik. Dengan kehadiran teknologi sosial, bentuk keseimbangan pun turut bergeser.

2. Teknologi

Teknologi adalah tenaga pendorong kedua groundswell setelah manusia. Teknologi telah mengubah cara manusia berinteraksi dalam banyak hal. Sebagai contoh adalah kegilaan orang-orang Indonesia untuk aktif di jejaring sosial jauh melebihi negara-negara tetangganya di Asia Tenggara.

Mengapa hal ini patut diperhitungkan? Karena kehadiran peranti lunak ini menciptakan asumsi bahwa orang-orang dalam jumlah massal hadir di jejaring sosial untuk saling terhubung dengan cara yang lebih interaktif.

3.Ekonomi

Pertumbuhan kelas menengah Indonesia yang menembus angka 74 juta jiwa (The Boston Consulting Group, 2012) dan pengakses internet yang mencapai 88.1 juta jiwa (APJII, 2014) jelas mengindikasikan kekuatan ekonomi yang ada dalam dunia digital di Indonesia.

Angka pengakses internet yang sangat tinggi ini menunjukkan jika konsumen menghabiskan sebagian waktu mereka di internet dan waktu tersebut dapat diterjemahkan sebagai kesempatan untuk beriklan.

Perlu diketahui bahwa iklan bukan satu-satunyanya sumber pendapatan di dunia maya, namun pertumbuhan pengakses internet di Indnesia begitu tingginya mampu menciptakan traffic tinggi dapat menciptakan pendapatan bagi mereka.

...

Dari ketiga hal diatas, membuat gairah manusia untuk saling terhubung, teknologi baru yang interaktif, dan ekonomi digital telah menciptakan era baru. Era yang dikatakan Li dan Bernoff lewat tulisannya, yang tumbuh sangat cepat, dinamakan Groundswell.

Dalam pandangan Li dan Bernoff, tidak hanya eksis, tetapi juga tumbuh dan bergerak cepat sehingga perumus strategi perusahaan.

Bila dikaitkan dengan media online seperti dotsemarang saat ini, gerak cepat memang penting tapi sudut pandang yang berbeda masih paling menarik. Soalnya lawannya media online sesama yang dikelola profesional maupun media mainstream yang mengandalkan teks lalu diedit oleh editor dibalik mejanya.

Sumber : Majalah Marketing Edisi Mei 2015

Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?