[Catatan] Acara Sepi Pengunjung, Salah Siapa?


Lagi-lagi mendapatkan suasana acara yang sepi peminat dari pengunjung meski tempat yang digunakan sangat strategis dan sangat potensial didatangi masyarakat. Salah siapa?

Pekan ketiga bulan November, Semarang kedatangan acara yang bisa terbilang 'besar'. Apalagi materi, tema dan pesertanya berasal dari kalangan kreatif yaitu komikus dan animator. Baca disini review acaranya.

Bukan hanya dari Semarang, hampir dari seluruh kota di pulau Jawa hadir meramaikan acara yang dibuka oleh Direktur Seni dan budaya Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Materi talkshow yang menarik

Tidak banyak acara yang dilaksanakan di gedung Lawang Sewu. Dotsemarang berpikir acara yang digelar disini pastinya 'wah' dari segi pembiayaan. Apalagi melihat panggung utama, tenda pengunjung dan tenda AC buat peserta pameran.

Dari rundown yang ada disebar di Internet, materi talkshow juga sangat menarik. Mulai dari pengaruh media sosial terhadap komik, cara animator memanfaatkan youtube dengan membuat webseries, perkembangan komik di berbagai kota dan masih banyak lagi.

Ini kurang apa lagi kalau melihat pengunjung yang duduk di tenda depan panggung utama tetap adem-adem ayem alias sepi. Ada pun sebagian besar adalah panitia dan mereka yang tertarik seperti peserta pameran sendiri.

Penyelenggara bukan Semarang?

Semarang memang terkenal dengan pasarnya yang terbilang sulit. Maka ada anggapan jika dapat menaklukkan pasar Semarang, maka buat acara dimana aja akan mudah.

Dotsemarang 3 hari disini, mau tidak mau ngeluarin uang buat masuk Lawang Sewu sebesar 10 ribu per hari, tidak menemukan euforia pengunjung yang mau mampir ke acara maupun tenda pameran.

Mereka yang berkunjung ke Lawang Sewu malah menikmati kunjungan mereka meski suara sound dari panggung atau monitor layar lebar mendayu-dayu memanggil mereka agar tertarik. Tidak ada, mereka tetap menikmati kunjungan wisata saja.

Dotsemarang sempat berpikir apakah penyelenggara atau EOnya bukan dari Semarang? Mungkinkah dari Jakarta. Bila iya, berarti mereka belum bisa menaklukkan pasar Semarang kalau begitu.

Kurang Promosi

Di Internet, acara ini sangat banyak yang ngebuzz. Tapi entahlah efeknya tak berimbas ke acara offlinenya. Selama 3 hari disini juga, dotsemarang tidak banyak bertemu admin kota Semarang yang punya pengaruh di medsos kota Semarang. Atau salah waktu dotsemarang saat kesini??

Kurang promosi, mungkin? Sepertinya penyelenggara percaya diri dengan acara yang sangat menarik ini bila melihat promosi spanduk tidak mencatutkan media partner dari akun-akun kota yang biasanya selalu hadir.

Dari segi offline, promosi acara ini juga tidak begitu membranding sudut-sudut jalan kota Semarang. Hanya full ada di gedung Lawang Sewu. Mungkin saja data statistik pengunjung Lawang Sewu jadi acuan untuk penyelenggara melihat acara mereka akan sukses.

Selain itu, tren promosi dengan menggandeng blogger saat ini pun tidak dimanfaatkan sama sekali. Dotsemarang bertemu beberapa blogger disini pun juga karena salah satu blogger yang ada merupakan peserta stand dan menarik minat rekan-rekannya hanya untuk melihat si blogger saja.

Sebagai salah satu blogger dari kota Semarang, dotsemarang hadir lebih karena ingin menulis acara dan dapat silaturahmi dengan penggiat kreatif Semarang yang berasal dari komikus dan animator. Termasuk dari beberapa kota yang jadi peserta.

Sasaran target pengunjung

Awal pembukaan, acara memang full pengunjung. Tapi lebih bersifat undangan. Seperti Museum Mart 2015 di awal pembukaan. Banyaknya pengunjung dari kalangan pelajar tentu harapannya target pengunjung seperti ini akan terus hadir. Apalagi beberapa stand di acara ini juga pesertanya ada yang berasal dari lingkup pendidikan.

Segmen remaja yang menggemari dunia komik dan animator menjadi pasar potensial tentunya. Tapi mau gimana lagi, lagi-lagi masih soal promosi dan minat terhadap acara masih kurang. Terlebih mengenakan biaya masuk untuk pengunjung.

Acara sih gratis sebenarnya, namun pihak Lawang Sewu tetap memberi tarif masuk ke gedung mereka dengan harga standar biasanya. Ini yang juga jadi persoalan tentunya.

...

Dari kacamata dotsemarang yang hadir 3 hari berturut-turut, acara yang digelar dari tanggal 18-21 November ini sebenarnya sangat menarik. Apalagi kontennya tentang perkomikan dan animator. Dotsemarang mencatat tahun ini, hadirnya komukis dan animator Semarang yang selalu tampil seolah ingin memberitahu bahwa mereka ada dan sedang terus berkembang. Ayo lihatlah mereka.

Namun sangat disayangkan sekali dari sisi penyelenggaraan, euforia yang diharapkan kurang sebesar apa yang diinginkan menurut dotsemarang. Apakah masih butuh waktu untuk melihat pasar komik dan animasi di Indonesia. Bukankah karya mereka sudah sangat sering kita nikmati, baik ditelevisi, buku-buku maupun Internet.

Yah, begitulah persoalan yang terus akan terlihat bila pihak penyelenggara kurang memahami pasar Semarang dan strategi jitu mengelola promosi dari segi online maupun offline .

Dotsemarang memposting ini bukan bermaksud menyalahkan siapapun, hanya menggambarkan apa yang terjadi. Tahun 2016, dotsemarang berharap acara-acara tidak lagi sepi peminat dan tetap terlibat untuk mempromosikan dari sisi blogger.

Silahkan saja bila ingin bekerjasama dengan dotsemarang. Dotsemarang akan siap, tentunya.



Informasi Pemasangan Iklan

Hubungi @dotsemarang
Email : dotsemarang [@] gmail.com

Comments

  1. Kalau udah melihat kondisi acaranya seperti ini langsung merasa gimana gitu :-)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?