Review Film Ini Kisah 3 Dara


Awal September, penonton Indonesia dihibur dengan 1 film yang sangat menarik. Film yang dibuat kembali dari originalnya 3 Dara yang pernah dibuat tahun 1956. Apakah Anda sudah menonton Ini Kisah 3 Dara?

Film Ini Kisah 3 Dara rilis secara resmi tanggal 1 September 2016. Durasi yang dibawa sangat panjang yaitu 2 jam lebih. Ini biasanya menjadi tantangan tersendiri buat film berdurasi panjang, untunglah selama menonton, saya sangat terhibur sekali.

Film rating dewasa

Sebelum Anda pergi mengajak putra-putri atau adik, sebaiknya ketahui dulu rating film yang diberikan untuk penonton. Film dari sutradara Nia Dinata ini menaruh film yang dibintangi Shanty Paredes, Tara Basro dan Tatyana Akman kedalam kategori 17+.

Film penuh suka cita

Saya tidak tahu kalau film 3 Dara yang dibuat dulu merupakan film komedi musikal, apalagi film restorasinya tidak diputar di Semarang, alhasil saat menyaksikannya lumayan terkejut juga dengan adegan bernyanyi pemain di awal. Termasuk hadirnya Joko Anwar yang ikutan bernyanyi dan menari mengikuti musik. Sungguh pembukaan yang menyenangkan dan kocak. 


Hadirnya artis senior, Titiek Puspa memberi suprise juga buat saya. Wah, beliau masih semangat menunjukan aktingnya. Berperan sebagai Oma atau nenek, saya sangat suka dengan apa yang dilakukannya selama di film ini. 

Film ini terus berjalan dengan sangat baik dari awal hingga akhir. Bahkan 2 penonton di samping tempat duduk saya, wanita paruh baya, begitu lepas saat mereka tertawa. Padahal tidak ada adegan lucu, hanya situasinya yang memang menarik. Jarang-jarang bisa melihat ketawa lepas penonton seperti ini selain film Raditya Dika.

Cerita

Mungkin buat yang belum menonton, cerita film ini sendiri tentang perjodohan. Oma ingin sekali melihat cucu sulungnya segera menikah mengingat umurnya sudah di atas 30 tahun.


Konflik terjadi, tali persaudaraan jadi bumbu manis untuk mendapatkan seorang pria yang dianggap menarik. Soal pernikahan yang melarang melangkah kakak tertua menjadi bahasan juga. Film ini benar-benar sudah bertema modern.

Kisah asmara antara Gendis (Shanty) dan Yudha (Rio Dewanto) menjadi bagian menarik. Sikap acuh tak acuh Gendis terhadap pria, mau tidak mau mengingatkan saya tentang film Drama Korea. Yah, akhirnya mereka saling suka juga.

Pemain

3 pemain wanita yang didapuk sebagai pemeran utama sudah sangat baik memerankan karakternya. Saya juga sangat suka dengan peran Titiek Puspa, Oma yang sudah makan asam garam tapi tetap modern.


Hadirnya sosok Ray Sahetapy sebagai ayah 3 Dara meski kurang terexplore, sudah cukup baik. Di usianya yang sekarang, saya selalu menantikan aktingnya berperan sebagai penjahat. Wajah sadis dan tidak kenal ampun membuat saya kagum seperti film The Raid sebelumnya.

Nama-nama seperti Reuben Elishama, Rio Dewanto dan Cut Mini Theo bagi peonton film memang tidak asing lagi. Dua nama baru yang jarang saya tonton aktingnya adalah Tatyana Akman dan Richard Kyle sepertinya bakalan menarik melihat mereka kedepan dengan film-film lainnya.

Gambar

Untuk gambar, saya acungi jempol deh. Saya sangat suka dengan suasana yang dibangun plus background pemandangannya yang mengambil kota Maumere, NTT. Sutradara tahu betul bagaimana menjual keindahan yang dipadupadankan dengan cerita.


Lewat film ini juga, penonton akan melihat bagaimana kecantikan wanita Indonesia yang dapat dilihat dari ketiga pemeran 3 Dara. Warna gelap kulit ketiganya benar-benar terlihat eksotis menurut saya.

Selain pegunungan, laut, hutan dan sebagainya yang berhubungan dengan alam, wajah pasar tradisional turut dimasukkan. Tidak sekali, tapi berkali-kali. Bahkan beberapa dari mereka ikut ambil bagian berdialog dan menari.

Satu lagi, kamera drone yang digunakan itu bagus sekali gambar yang dihasilkan. Sutradara memang tidak main-main buat film ini. Saya acungi jempol lagi deh.


...

Saya dan penonton yang menonton hari pertama tayang film ini di bioskop Semarang benar-benar dimanjakan. Kami bisa tertawa lepas, tersenyum sendiri dan terbawa arus perasaan saat suasana juga sedang sedih. Film yang menarik awal bulan.

Kisah akhirnya juga indah, tapi saya harap Anda pergi ke bioskop hari ini. Karena masih banyak lagi sudut pandang yang sayang dilewatkan hanya membaca pujian saya di sini.

Rating : 9 (6-10)

Artikel terkait :
...

Informasi Kerjasama

Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?