Review Film Terjebak Nostalgia


Film Terjebak Nostalgia rilis di bioskop tanggal 1 desember 2016. Membawa durasi waktu sekitar 95 menit, film sutradara Rako Prijanto ini memiliki Raisa sebagai pemeran utamanya yang diduetkan dengan aktor ganteng Chicco Jerikho.

Saya sengaja memutuskan nonton film yang dibintangi Raisa Andriana ketimbang film Cinta Laki-laki Biasa yang sebenarnya saya sudah menandai film ini untuk ditonton. Hadirnya Raisa adalah salah satu faktor utama yang membuat saya tertarik, apalagi ini debutnya di layar lebar. 

Cerita

Selama nonton film ini suasana yang dibangun selalu menyenangkan. Saya pikir ceritanya akan mudah ditebak dengan awal ceritanya yang mirip-mirip film Drama Korea atau India.


Ternyata tidak, film yang mengambil syuting di Jabotabek dan New York ini ternyata penuh teka-teki. Rekan saya, kali ini saya berdua, bahkan sudah menebak ceritanya dan seolah biasa. Tapi buat saya tetap menarik.

Jatuh cinta, tema yang selalu menarik untuk diangkat. Dikemas dengan menarik, Raisa menemukan pujaan hatinya seorang pria yang pandai bermain piano. Hujan dan tampang lugu Raisa, membuat pertemuan awal mereka begitu manis.

Alur ceritanya terus maju dan bahkan terkesan cepat. Bila akhirnya pria yang menjadi kekasihnya Raisa, diperankan oleh Maruli Tampubolon, harus pergi ke New York, penonton masih diperlihatkan satu pria ganteng lain yaitu Chicco Jerikho yang berperan sebagai Reza.

Maruli yang berperan sebagai Sora ternyata dikabarkan menghilang oleh sebuah kecelakaan karna badai. Cinta yang sudah dipertontonkan dengan indah kepada penonton, membuat Raisa gagal move on.

Akhirnya, Raisa ditemani Reza mencari bukti kebenaran tentang keberadaan Sora yang selalu bermain teka-teki lewat surat. Mereka memutuskan pergi ke New York. Apakah benar Sora masih hidup, atau ada yang mengerjain Raisa dengan surat-surat yang dikirimkan kepadanya.

Bagi pengamat film, cerita ini seakan menjadi santapan empuk bagaimana ceritanya mudah ditebak. Saya pikir, penonton sangat senang dengan ceritanya. Apalagi gambar yang dihasilkan dengan kameranya, saya acungin jempol.

Sangat memanjakan penonton

Harus saya akui cerita yang dibuat memang berbeda dari kisah cinta yang ada. Tapi mungkin benar yang dikatakan rekan saya bahwa kekuatan ceritanya masih kurang.

Yang paling menarik dari film Terjebak Nostalgia selain kehadiran Raisa adalah gambar yang dihasilkan benar-benar memanjakan saya dan penonton.

Diluar akting Raisa yang setidaknya butuh waktu lagi untuk menjadi bintang film, wajah cantik dan suaranya yang indah turut dihadirkan dalam film.

Jujur, saya lebih suka melihat wajah cantik Raisa ketimbang aktingnya. Dan beruntung, duetnya bareng Chicko yang tak perlu diragukan lagi, membuat ceritanya lebih tertolong.

Setelah pesona Raisa dan pemain utama yang good looking, kota New York begitu indah di film ini. Spot-spot yang memang bagus tidak disia-siakan dengan hasil gambar yang juga bagus. Termasuk kamera drone yang kali ini di film Indonesia sangat puas dengan hasil gambarnya.

Romansa berkirm surat 

Dengan rating usia penonton 13 tahun ke atas atau remaja, memadu kasih dengan berkirim surat sebenarnya cukup aneh di era sekarang.

Tapi, nuansa emosinya lebih dapat ketimbang berkirim pesan lewat media sosial. Ini juga membawa generasi milenial untuk kembali mengingat masa-masa remaja mereka dulu sebelum ada social chat seperti sekarang. 

Pemain

Selain Raisa, Maruli dan Chicko yang menjadi pemeran di film ini, ada 2 artis senior yang turut bermain seperti Dewi Irawan dan Robby Sugara. Untuk Om Robby, lama sekali nggak ngeliat tampil di layar lebar.

Satu nama yang bakalan menjadi kunci dari cerita adalah Khiva Iskak. Ternyata, Khiva Iskak mengawali karir sebagai bintang iklan, kini mulai merambah ke dunia perfilman Indonesia. Khiva Iskak yang merupakan adik dari Gary Iskak. Sama seperti Raisa yang juga melakukan debut di layar lebar. 

...

Penggemar Raisa tentu tak akan melewatkan film ini. Termasuk kaum Adam yang bakalan disuguhkan kecantikan Raisa, dan caranya bicara yang membuat kita jatuh cinta.

Selain Chicko yang tak perlu diragukan aktingnya, akting Maruli sebenarnya menarik, tapi sayang hanya sebentar. Saya suka adegan pertama pertemuan mereka.

Ceritanya sudah lumayan dan nggak bosenin karena memutar otak untuk menemukan jawaban. Bagi penonton tipe kritikus, tentu ini kurang.

Rating : 7

Artikel terkait :
...

Informasi Kerjasama

Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai