Tren Agregator Berita yang Membuat Platform Menulis


Tahun 2017 ini, kami melihat sebuah tren yang sedang berkembang dan menarik untuk diketahui. Beberapa penyedia layanan  agregator berita seolah berbondong-bondong membuat platform menulis. Bagi kami atau kamu yang berprofesi sebagai bloger, tren ini bisa dimanfaatkan untuk mendulang rupiah. Kok bisa?

Masih ingat dengan Blogdetik atau Kompasiana? Kedua platform tersebut sangat buming beberapa tahun silam. Blogdetik sendiri yang dimiliki detikcom merupakan tempat kami pada saat masih aktif, baik sebagai komunitas maupun bloger.

Kedua platform tersebut kini coba kembali dihadirkan kembali oleh beberapa penyedia layanan agregator berita. Konsepnya sama, yang paling membedakan adalah penulis di sini dibayar. Menyesuaikan syarat yang sudah ditentukan, terutama jumlah pengunjung dan lain sebagainya.

Berlomba-lomba menarik perhatian

Paling menarik dan sudah memulainya terlebih dahulu adalah UC News. Semenjak mendapat investasi US$30 juta (sekitar Rp400 miliar) dari induk perusahaan mereka UCWeb, mereka terus mengajak banyak penulis, dan bloger untuk bergabung dengan mereka.

Pengguna yang sudah bergabung, mereka disuruh menulis layaknya menulis blog pribadi seperti biasa. Ada banyak pilihan kategori seperti Teknologi, kesehatan, dan sebagainya. Tinggal pilih, lalu menunggu persetujuan dari admin. Bila lolos, maka tulisan kita bisa terpublish. 

Di sini setelah publish, pengguna harus tahu seperti apa tulisan yang bisa menghasilkan rupiah. Kalau biasa saja, tentu viewersnya juga sedikit. Dan bila menarik, maka jangan heran nanti kamu bisa menarik rupiah dari situs ini.

Lalu, tak ingin kalah juga aplikasi Baca turut mengembangkan platform menulis yang dinamakan Nulis. Baca pada tanggal 25 Januari 2017 mendapatkan investasi sebesar US$10 juta (130 milyar).

Selain UC News dan Nulis, ada lainnya juga yang sama membayar penulisnya seperti Babe dan Vebma. Serta lainnya yang mungkin ada tapi belum kami lihat.

Membangun Konten sendiri

Bila melihat yang sudah dilakukan penyedia layanan agregator berita tersebut, mereka seakan membangun konten sendiri. Ini berbeda dengan Line atau saat membuka Google Chrome via mobile, dimana ada berita yang ditampilkan namun berasal dari situs-situs berita yang sudah terkenal.

Sedangkan tren saat ini, beberapa penyedia layanan berita memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menulis di platform mereka dan membayarnya.

Kesempatan mendapatkan rupiah

Bila kamu ingin mendapatkan penghasilan, tren ini bisa kamu manfaatkan. Meski bisa dikatakan ini peluang, ini juga bisa merugikan khususnya bloger yang sudah berpengalaman. Ya, menurut kami begitu.

Yang biasa menulis di blognya, tiba-tiba sangat aktif di platform berita dan mulai jarang menulis blog personalnya. Dan terkadang yang dishare di socmed bukan lagi tulisannya yang ada di blog, melainkan tulisan yang ada di platform lain. Tentu ini sangat berbeda dengan yang ditulis yang dulu, terutama sentuhan dan motif yang dibawanya.

Tapi kamu tidak perlu memikirkan ini. Bila tertarik, silahkan saja. Kesempatan berharga jangan disia-siakan. Tidak ada yang salah apabila kamu baru mencoba mencari penghasilan di Internet.

...

Kami sendiri melihat ini semacam 2 sisi mata uang. Satu sisi menguntungkan dari pemasukan, namun satu sisi ini merugikan. Khususnya bloger yang sangat berpengalaman. Karena motif yang diusung sangat berbeda dengan yang disajikan.

Tapi tidak salah untuk dicoba. Kami juga hadir disalah satu platform penyedia layanan agregator berita tersebut. Memang tidak mudah untuk meraup rupiah, karena kalau kamu buat tulisan dengan judul biasa, maka jumlah kunjungan sebagai syarat dibayar akan sulit didapatkan.

Tren ini bukan saja menjadi semacam kue yang menarik tapi juga melahirkan konten kreator yang lebih banyak. Akses informasi saaat ini bakal lebih besar akibat mudahnya mengakses Internet.

Bagaimana dengan penyedia platform lokal? Apakah mereka (blogdetik, kompasiana) bakal memberikan kesempatan kepada platform baru untuk terus berkembang?  

Artikel terkait :
...

Informasi Kerjasama

Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?