Dilema Strategi City Branding


Istilah City Branding tidak asing ditelinga kami, hanya saja kami tidak sadar bahwa kami kehilangan konten tentang City Branding atau Citra kota ini di blog dotsemarang. Yang jelas, kami bukan pakar untuk menjelaskan secara terperinci soal membangun kota. Ini murni artikel yang sangat menarik dan sayang dilewatin begitu saja.

Buat yang ingin mencari tahu tentang pengertian City Branding, kami kasih sedikit pengertian yang dikutip dari situs kanal.web.id (30/8/2015). City branding adalah upaya strategi dari suatu kota untuk membuat positioning yang kuat di regional maupun global. 

Dengan adanya city branding dapat membentuk identitas kota yang berguna untuk memasarkan segala aktivitas kegiatan, saran serta budaya yang ada di kota tersebut.

Dilema City Branding Strategy

Kalimat di atas ini merupakan judul yang diangkat di majalah Mix edisi 04/XIV. Halaman yang ditulis Aruman ini sangat menarik untuk menambah konten kami yang mulai dari sini, kami akan mengulas City Branding.

Tulisan di halaman 28 tersebut dimulai dengan sebuah negara bagian Amerika Serikat Tengah yang bernama Michigan. Tahun 2008, kota ini meluncurkan kampanye merek mereka dengan sebutan Pure Michigan.  

Tulisan berikutnya mengenai Globalisasi dan tempat-tempat lokal. Ya, globalisasi menyiratkan sebuah perkembangan menuju interdependensi (hubungan saling ketergantungan) sistematik berskala dunia. 

Dalam proses itu, batas antara pertukaran dan hubungan interaktif menjadi kabur. Pada gilirannya, globalisasi mengubah secara dramatis konteks masyarakat lokal. Namun, tempat-tempat lokal tetap penting bahkan di dunia global. Ini karena pergerakan orang, modal, ekonomi dan sosial tetap berlabuh di tempat-tempat tertentu. 

Karena aliran sumber yang melintas batas wilayah makin meningkat. Beberapa pemerintah kota semkain khawatir dengan peran mereka dalam ekonomi global sehingga meningkatkan minat mereka terhadap pemasaran kota yang berorientasi Internasional. 

5 Hal yang kami petik dari tulisan dilema city branding tersebut

Hampir semua kota kini melakukan kampanye promosi bisnis kota untuk menarik investasi asing langsung. Mulai dari menyediakan tempat untuk lembaga Internasional, menyelenggarakan acara internasional besar atau mempromosikan pariwisata.

Dari tulisan yang dimuat di halaman 29 ini, kami mendapatkan kesimpulan sebagai berikut tentang dilemanya strategi city branding :

1. Strategi promosi yang berorientasi menarik investasi, memang sangat mahal dan sangat beresiko. Apalagi bila tidak didasarkan pada kekuatan lokal yang nyata, manfaat mungkin tidak bisa bertahan lama karena akan ada kota lain yang menawarkan proporsi serupa, malah lebih baik.

2. Tidak cocok buat kota dengan peringkat menengah dan bawah yang memiliki sedikit keunggulan khusus dalam kompetisi antar kota global. Untuk mengatasi ini, harus melakukan pendekatan lain yang lebih banyak mendukung menghidupkan ekonomi yang ada dan menarik sumber daya baru dari arus nilai global.

3. Tidak memiliki budaya yang kuat dalam penerapan city / place branding dalam konteks ekonomi global. Mengingat budaya dapat menyatukan produk dan memberikan nilai yang lebih besar bagi sebuah kota. 

Biar tidak ada kemiripan dengan kota lain, maka kota harus menampilkan sesuatu yang berbeda dalam budaya tersebut.

4. Tagline yang kuat. Meskipun tidak penting, tagline dapat membantu dalam menyampaikan makna kognitif (berhubungan dengan atau melibatkan kognisi) suatu simbol visual. Hal ini dapat menjadi sarana utama untuk menyampaikan pesan, yang memungkinkan seseorang membangun interpretasi lebih simbolis untuk sebuah visual. Slogan yang terbaik lebih baik kurang dari tiga kata yang menyiratkan arti.

5. Tidak bisa menjadi segalanya bagi semua orang.  Ada segmen tertentu yang memiliki kebutuhan tertentu. Karena itu, sebuah kota dianjurkan fokus pada keunggulan tertentu seperti alam, sungai, menara jam, tempat untuk sekolah, bisnis, pertemuan, warisan budaya dan sebagainya.

Setiap yang ditampilkan harus memberi ruang bagi pesan tunggal dengan dampak terbesar pada audience terbesar, baik penduduk dan pengunjung. 

...

Beberapa artikel kami tentang city branding sebenarnya ada, tapi telah terhapus saat kami berpindah paltform dari dotcom ke blogspot. Kami lupa untuk memback up konten tersebut.

Halaman ini merupakan perdana artikel tentang City Branding dan akan diupdate seterusnya. Kamu bisa mencari tulisan ini nantinya lewat searching di blog kami atau lewat label/kategori yang kami buat dengan nama city branding.

Sekali lagi, kami menempatkan diri sebagai penyedia dan pembuat konten, bukan seorang pakar atau ahli yang bicara soal city branding. 

Majalah Mix edisi bulan April - Mei 2017 ini sangat menarik. Selain konten ini, ada konten lain yang juga kami masukkan dalam blog dotsemarang.

Kamu yang tertarik dengan City Branding, semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?