Kampanye Germas di Jawa Tengah dan Semarang, Kemenkes Gandeng Bloger


Beberapa kota di Jawa Tengah, salah satunya Semarang, telah mencanangkan program yang disebut Germas atau Gerakan masyarakat hidup sehat. Seperti apa penerapan program ini di Semarang dan Jawa Tengah?

Kementerian Kesehatan melalui biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat mengadakan acara di Semarang, tepatnya hotel Santika pada hari Senin (28/8).  Acara ini dalam rangka mempublikasikan atau istilahnya mengkampanyekan Germas.

Bila kamu pengunjung setia blog dotsemarang, kamu pasti sudah tahu informasi ini yang kami bagi pada saat acara berlangsung secara live blog. Bila belum dan penasaran seperti apa hari pelaksanaannya, kamu bisa buka linknya di sini.

Semarang Kota Ketiga

Mengutip website Kemenkes, Program Germas sendiri adalah program yangdi inisiasi Presiden dalam rangka penguatan pembangunan kesehatan yang mengedepankan upaya promotif-preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. 

Tujuan Germas adalah untuk menurunkan beban penyakit; Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk; dan Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.

Dipilihnya provinsi Jawa Tengah yang beribukota kota Semarang ini melengkapi provinsi sebelumnya yaitu Jawa Barat dan NTB. Bisa dibilang program Germas yang telah dicanangkan sejak setahun lalu ini membuat Semarang menjadi kota ketiga untuk tahun 2017.

Yang menarik acara ini di Semarang yang nantinya dilaksanakan dua hari ini adalah menggandeng bloger. Bukan hanya bloger Semarang yang turut dilibatkan, namun bloger dari Jakarta juga yang hadir sekitar 30 orang. Untuk diketahui, Semarang dipilih sebanyak 20 bloger.

Alasan bloger digandeng menurut pak Indra, Kepala Biro Komunikasi dan Masyarakat Kemenkes yang membuka acara yang dimulai pukul 10 pagi ini adalah situasi media sosial saat ini yang bisa dibilang cukup memprihatinkan terutama isu soal hoax. Info kesehatan berada diperingkat teratas dari data yang dikumpulkan biro Komunikasi Kemenkes.

Bloger sebagai konten kreator dan berkontribusi dari sisi informasi sangatlah penting bagi mereka. Apalagi, menurut kami, bloger yang hadir sudah dipilih dan punya kredibilitas tersendiri dalam artian dikenal dan bukan anonim.



Berkenalan dengan Germas

Jujur, buat kami sebenarnya program ini masih sangat awam ditelinga. Beberapa hari sebelumnya, kami hanya melihat kata Germas hanya dalam baliho yang dipajang di jalan. Ternyata kami beruntung, kami bisa langsung tahu dari acara hari ini.

Informasi Germas dipaparkan oleh pak Indra Rizon yang dibawakannya lewat persentasi slide. Ada 7 Kegiatan fokus germas tahun 2017, yaitu mengkonsumsi buah sayur, aktivitas fisik 30 menit per hari, cek kesehatan berkala, tidak mengkonsumsi alkohol, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban.

Pada intinya, Germas diharapkan dapat diterapkan masyarakat agar bebas dari penyakit yang saat ini paling banyak menyerang adalah penyakit tidak menular. Kategori ini meliputi Stroke, Jantung, dan Kencing. 

Cara mudah menerapkan Germas bagi masyarakat bisa dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Tren penyakit dan mengetahui informasinya lebih dalam 

Pada era 1990-an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Tuberkulosis (TBC), dan Diare. Namun pada era sekarang (dari Tahun 2010), terjadi pergeseran. Penyakit tidak menular menjadi urutan pertama akibat kematian.


Sesi berikut ini mengajak para bloger mengetahui apa saja penyakit tidak menular yang menjadi perhatian negara kita lewat program Germas. Dokter dan seorang bloger Kesehatan, dr. Ari Fahrial menganjurkan kita untuk selalu check up tiap 6 bulan sekali.

Contoh penyakit kronis yang tidak bergejala pada awal sakit diantaranya 
  1. peningkatan kadar lemak darah ; kolestrol tinggi, trigliserida tinggi, kadar kolesterol jahat tinggi, kadar kolesterol baik yang rendah.
  2. peningkatan kadar asam urat 
  3. peningkatan kadar gula darah 
  4. perlemakan hati dan hepatitis kronis 
  5. anemia 
  6. hipertensi 
  7. penyakit jantung koroner 

Penyakit di atas banyak terjadi saat ini karena pola hidup kita sendiri. Terutama makanan, yang kadang tidak bisa membedakan antara makanan utama dan selingan. Semisal bakso, kadang kita menganggapnya selingan. Padahal di sana banyak karbohidrat, termasuk mie instan.

Perbanyak makan makanan yang berserat menjadi anjuran utama dari beliau kepada kita. Karena bila kita kekurangan serat, dampaknya bisa seperti susah BAB dan ambien. Serat yang baik bisa didapatkan dari buah dan sayur. Ideal mengkonsumi serat masyarakat Indonesai adalah sekitar 25 gram.


Cara Semarang menerapkan Germas

Bagian ini dilanjutkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang yaitu, dr. Widoyono. Beliau yang sudah menggunakan pakaian seragam acara hari ini menyambut baik kedatangan bloger. Bahkan beliau sedikit promosi tentang wisata Semarang.

Berikut informasi yang kami kumpulkan dari slide persentasi beliau yang sebenarnya juga sudah ada di artikel sebelumnya live blog saat acara berlangsung.

Apa yang dilakukan Semarang agar masyarakat hidup sehat? 
  • Membangun sarana fisik disetiap kecamatan.
  • Membangun wisata olahraga dan taman 
  • Walikota menyediakan jalur pejalan kaki, pedestrian 
  • Semua instansi pemerintah Semarang dukung dan deklarasi Germas 
  • Sosialisasi di car free day, WA grup, YouTube, media cetak, 
  • Kampanye di medsos lewat @dkkSemarang 
  • Membuat meme Germas 
Permasalahan kampanye GERMAS di Semarang :
  • Belum adanya petunjuk/guide line yang jelas tentang implementasi germas di daerah 
  • Sosialisasi belum ke semua lini
  • Belum ada alat ukur untuk menilai germas yang sudah berjalan 
Rencana kedepan terkait GERMAS di kota Semarang :
  • Membuat intruksi walikota tentang penerapan germas 
  • Sosialisasi secara masif tentang germas melalui berbagai media (cetak, elektronik, medsos, dll)
  • Membuat rencana aksi daerah (RAD) germas di Semarang 
Harapan program Germas :
  • Germas agar tidak menjadi slogan 
  • Ada indikator proses yang jelas dan sistematis 
  • Ada monitoring dan evaluasi berjenjang dari pusat hingga daerah 
  • Harus didukung Anggaran pusat

Jateng Gayeng Dukung GERMAS

Setelah mendengarkan paparan dari Kepala Dinas Kesehatan Semarang, sesi berikutnya adalah mendengarkan paparan dari Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Yang menarik dari slide persentasi yang ditampilkan adalah istilah Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Dimana program Germas kurang lebih sama dengan program yang sudah dilakukan.

Program ini diluncurkan pada tahun 2016 dan dinilai sangat berhasil menurut beliau. Keberhasilan ini membuat angka kematian  ibu (AKI) di wilayah Jateng mengalami penurunan. Pada intinya, Jateng juga sudah mendukung program Germas saat ini.


Sesi buat bloger

Sebelum menutup acara hari pertama, karena hari kedua esoknya aktivitas dilakukan di luar ruangan atau lapangan, bloger mendapatkan sesi khusus dari Anwar Natari, seorang trainer, fasilitator, moderator dan editor.

Sesi ini tujuannya mendongkrak nilai blog yang difokuskan pada tata bahasa. Menurut beliau, kesalahan tata bahasa dapat membuat pengunjung blog enggan kembali. Jadi ini sangat penting bagi bloger yang kesehariannya menulis.

Beliau memberikan beberapa tips terkait mendongkrak nilai blog, seperti
  • visual bangunan tulisan
  • Judul, lead, dan penutup
  • ungkapan/quote atau judul-judul karya terkenal
Masih banyak informasi yang dibagikan beliau, kami harap bisa membuatkan artikel khusus di halaman berikutnya nanti (semoga). 

Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?