[Review Event] Morning Tea Edisi Kota Lama Semarang


Kawasan Kota Lama yang bukan saja menjadi magnet pariwisata kota Semarang namun sedang diturutsertakan sebagai salah satu bagian dari warisan dunia pada tahun 2020, dibawa dalam sebuah diskusi forum para pegiat wisata yang bernama Morning Tea. Seperti apa suasananya?

Kami sedikit terlambat datang ke lokasi acara yang kali ini ditempatkan di Gedung Oudetrap, dekat Taman Srigunting. Jujur, lama juga tidak nimbrung acara seperti ini. Bahkan postingan kami selama mengikuti kegiatan ini berlangsung sudah tidak ada. (Ganti domain)


Acara yang berlangsung hari Rabu pagi (21/3), seperti tertera di atas nara sumber yang berbicara dalam diskusi, dihadiri pegiat wisata dan seluruh stake holder wisata Kota Semarang. Kami sendiri saat hadir selalu mewakili dari kalangan bloger Semarang.

Tapi nama terakhir yang tertera di poster acara, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau sapaan akrabknya Mbak Ita, ketua BP2KL sekaligus Wakil Wali Kota Semarang berhalangan hadir.

Pawai Ogoh-ogoh sebagai bentuk dukungan pariwisata kota Semarang


Sebelum berbicara tentang Kota Lama, hadirin mendengarkan sesi ketua PHDI Kota Semarang, I Nengah Wirte yang membahas acara Pawai Ogoh-ogoh yang liputannya sudah ada di blog dotsemarang di sini.

Dalam kesempatannya, beliau menjelaskan jika acara yang diselenggarakan tiap tahun ini mengkolaborasikan dengan pegiat seni kota Semarang  dan lintas agama. Intinya sebagai bentuk dukungan pariwisata kota.

Support Revitalisasi Kota Lama Menuju World Heritage 2020



Kami baru tahu jika kawasan Kota Lama memiliki visi yang sebenarnya kami pikir itu sering yang kami dengar. Visinya adalah Kota Lama ialah menuju kota warisan dunia 2020. Dihitung-hitung tinggal 2 tahun lagi dari postingan yang kami tulis hari ini.

Mendengar warisan dunia atau world heritage yang ditargetkan pemkot Semarang masuk dalam UNESCO memang bukan hal baru. Ini mengingat penetapan yang dilakukan UNESCO sudah dimulai semenjak tahun 2015.

Beruntung bagi yang hadir kali ini saat perwakilan dari Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BP2KL) memaparkan kemajuan-kemajuan yang dilakukan maupun sedang tahap pengerjaan.

Selain tentang banyaknya spot menarik bagi pengunjung yang mampir dengan beraktivitas swafoto, BP2KL mengundang sineas yang ingin menggunakan Kota Lama untuk membuat film.

Terakhir kali kami mengikuti aktivitas syuting film di kawasan Kota Lama adalah film Wage, yang dilakukan pada bulan Juli 2017. Sayangnya kami malah tidak menonton filmnya di bioskop saat tayang. Lihat di sini foto-fotonya.


...

Acara pun diakhiri dengan sesi foto bersama dan kemudian dilanjut makan siang. Tentu bonus yang hadir bisa dikatakan ini sebuah keberuntungan bagi kami.

Selain menjadi tempat berkumpul dan bersilaturahmi dengan banyak orang, seperti dari pihak hotel, pemkot Semarang, pegiat wisata, media dan komunitas, forum seperti ini dapat melekatkan berbagai pihak tentunya.

Kami juga sangat tertarik dengan isi dalam gedung Oudetrap, apalagi semenjak diperbaiki, baru kali ini kami memasukinya. Dan ini keren. Untuk pertemuan atau ingin mengadakan acara, gedung Oudetrap yang katanya gratis asal izin dengan pihak gedung, tempat ini sangat rekomended.

Postingan berikutnya, coba kami beritahukan beberapa hal menarik tentang gedung ini. Ditunggu yah.

Artikel terkait :  
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?