Review Karnaval seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-ogoh 2018


Salah satu event Semarang bertema karnaval tahun ini  sudah selesai diselenggarakan. Ada cerita menarik kali ini dari kami yang mengikuti acara yang tidak dari awal karena cuaca tidak bersahabat. Sudah tahu?

Ya, hujan adalah cobaan kali ini yang mengguyur beberapa jam sebelum acara dimulai. Padahal pagi hari cuaca tampak terang benderang. Tapi, syukurlah. Acara tetap berjalan setelah hujan dirasa reda meski masih berbentuk rintik-rintik.

Terlambat


Acara yang dijadwalkan dimulai jam 2 siang, bergerak dari titik nol Kilometer Semarang menuju Balai Kota kali ini benar-benar tepat waktu.

Kami tiba jam 2 lebih di titik keberangkatan, yang ada tenda yang akan dibongkar. Sungguh ini pengalaman tidak terduga kami yang biasanya dapat melihat persiapan terlebih dahulu.

Antusias masyarakat

Saat kami coba mengejar arak-arakan yang masih berada di jalan Pemuda, antusias masyarakat seperti biasanya, selalu membludak. Karnaval memang menarik dari sisi event yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke kota Semarang.

Tahun ke-6 atau tahun ke-7?


Kami sedikit kebingungan mengolah informasi tentang jumlah keberapa acara ini sudah digelar. Menurut catatan kami tahun lalu (2017), acara ini sudah masuk tahun kelima. Ini berarti tahun 2018 masuk tahun keenam.

Namun saat ingin melengkapi postingan ini, beberapa media mencatat tahun 2018, pawai Ogoh-ogoh sudah berjalan ketujuh kali.

Balai Kota


Karena dirasa sudah banyak ketinggalan momen, kami memutuskan untuk mengambil titik akhir pawai Ogoh-ogoh ini berakhir, yaitu Balai Kota.

Sambutan dari panitia, menyebutkan bahwa acara pawai Ogoh-ogoh sebenarnya tidak berhubungan dengan peringatan Hari Raya Nyepi. Hanya saja waktunya memang dilangsungkan tidak beberapa lama dari peringatan tersebut.

Acara yang bekerjasama dengan Pemerintah kota dengan PHDI Semarang ini menekan bahwa pelaku utama acara ini lebih banyak diisi komunitas.

Acara yang berbentuk karnaval dan pawai ini selain sebagai bentuk dukungan pengembangan pariwisata Semarang agar wisatawan tertarik berkunjung, juga memantik pegiat seni untuk menciptakan inovasi budaya seni baru dan menambah bentuk-bentuk kesenian baru yang ada di kota Semarang.


Bedanya dengan di Bali

Ada 700 orang terlibat dalam pawai Ogoh-ogoh yang dilaksanakan hari Minggu siang (25/3/2018) ini. Pawai Ogoh-ogoh di Semarang berbeda dengan yang ada di Bali menurut Wali Kota Semarang. Lalu, apa bedanya? Lihat video berikut ini.



...

Untunglah kami cepat tiba di Balai Kota dan mendapatkan momen saat arak-arakan akhirnya tiba juga di sini. Intip seperti apa pawai yang berlangsung sebelum berhenti di Balai Kota di halaman berikutnya di sini.

Oh ya menutup postingan ini, tema pawai Ogoh-ogoh tahun 2018 adalah “Harmoni Dalam Keberagaman”. Dan saat kami tinggalkan, acara ini belum selesai dengan penampilan sendra tari Rahwana Galau.



Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?